Ulang Tahun ke-10, Bitcoin Mulai Ditinggalkan?

Ulang Tahun ke-10, Bitcoin Mulai Ditinggalkan?

Bitcoin adalah induk dari cryptocurrency (mata uang kripto). Semua itu bermula dari seseorang bernama Satoshi Nakamoto -- nama samaran yang sampai saat ini masih menjadi misteri -- yang menulis makalah tentang teknologi anyar berjudul "Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash System". Makalah sang bapak cryptocurrency tersebut dipublikasikan bertepatan pada musim Halloween tahun 2008. Yang artinya pada Halloween tahun 2018 ini adalah ulang tahunnya yang ke-10.

Dalam makalahnya tersebut, Satoshi menjelaskan bahwasannya Bitcoin dirancang sebagai metode pertukaran yang dapat dikirim secara elektronik antar pengguna di seluruh dunia, di mana transaksi tersebut tidak memiliki jaringan kontrol terpusat. Melainkan Bitcoin dijalankan oleh jaringan komputer terdesentralisasi yang melacak semua transaksi pada ledger digital yang disebut blockchain.

Sebagai induk, Bitcoin telah menjelma menjadi revolusi baru dalam dunia keuangan dunia. Ia kemudian menginspirasi banyak orang, yang akhirnya saat ini telah bermunculan banyak sekali koin baru semacam Bitcoin. Teman-teman di forum sering menyebutnya dengan altcoin (koin alternatif). Sampai saat ini jumlahnya telah mencapai 1.600 lebih.

Perjalanan Bitcoin Dari Waktu ke Waktu

Pada mulanya, Bitcoin bergerak perlahan menemukan jati dirinya di dalam hati masyarakat dunia. Bitcoin merangkak dimulai dari komunitas-komunitas kecil. Hingga akhirnya pada akhir tahun 2017 sampai kuartal 1 2018 Bitcoin benar-benar meledak. Nilai awalnya yang kurang dari satu dollar Amerika terbang hingga di angka hampir 20 ribu dollar (sekitar 300 juta rupiah).

Namun, seperti yang banyak dibicarakan oleh para analis keuangan, mungkin hal itu hanyalah sebuah gelembung saja yang di suatu waktu akan hancur dan tidak bernilai lagi seperti saat pertama kali diciptakan. Dan mungkin semua itu ada benarnya, karena saat ini saja nilai per satu Bitcoin telah merosot cukup tajam dan begitu stabil untuk terus turun.

Nilai Bitcoin telah menurun sekitar 18 % sejak awal Agustus kemarin dan lebih dari 50 % sejak awal tahun 2018. Hal ini ditengarai oleh tekanan masif yang dilakukan oleh institusi regulator pengawasan platform perdagangan kepada Bitcoin dan kawan-kawannya. Regulator di banyak tempat selalu menyuarakan bahwa Bitcoin adalah sarang pencucian uang dan alat pendanaan teroris. Mereka mengatakan keprihatinan atas hal tersebut dan mengatakan bahwa apa yang menjadi kebijakannya adalah upaya untuk menegakkan perlindungan pelanggan terkait dengan transaksi mata uang digital.

Baca juga : 
- Bitcoin Akan Menjadi yang Paling Diburu Cyber Crime di 2018

Tidak hanya itu, salah satu penyebab lainnya kenapa Bitcoin terus mengalami penurunan nilai adalah karena adaptasi yang dinilai lambat dari mata uang kripto. Kurangnya edukasi kepada masyarakat terkait kegunaan dan manfaat Bitcoin menjadi faktornya.

Apakah Bitcoin Benar-Benar Ditinggalkan?

Pertanyaan dasar yang muncul ketika pasar sedang lemah seperti yang dialami Bitcoin adalah; apakah orang-orang mulai meninggalkannya?

Mike McGlone, seorang analis Kecerdasan Bloomberg mengatakan bahwa saat ini, apa yang disebut pasar cryptocurrency bukan apa yang makalah Satoshi bayangkan sebelumnya. Mike sendiri berharap ke depannya Bitcoin dan mata uang krito lainnya akan sampai pada tujuan utama dari makalah buatan Satoshi itu.

"Mudah-mudahan kita akan sampai di sana, tetapi kebanyakan aset kriptografi yang spekulatif saat ini masih terlalu bergejolak, dengan sebagian besar indikator penawaran dan permintaan menunjukkan penurunan harga yang terus berlanjut." jelas Mike seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (1/11/2018).

Sementara itu, David Tawil, pendiri dan presiden Maglan Capital, mengatakan bahwa volatilitas Bitcoin yang tidak stabil adalah hasil dari kematangannya dalam kelas aset dan untuk memperoleh kenyamanan nilai dari Bitcoin - bukan karena kurangnya minat dari para pelaku pasar. Tawil tentu tidak omong kosong, Ia merujuk perkembangan terbaru dari Fidelity Investments, yang baru-baru ini merilis data yang menunjukkan bisnis cryptocurrency telah melayani klien Wall Street, sebuah wilayah yang berisi komunitas kepentingan finansial yang berpengaruh di Amerika.

"Ada banyak perkembangan yang terjadi, berkaitan dengan infrastruktur dan investasi langsung. Buah dari para pekerja (komunitas kripto) itu akan mulai terwujud segera." tutup Tawil.

Baca juga :
10 Ramalan Tentang Mata Uang Kripto di Masa Depan
Gelembung Nilai Bitcoin Pecah, Akankah Akan Jadi Lebih Stabil?

Kesimpulan

Jika kita menggabung semua data yang ada, maka wajar jika Bitcoin sempat meledak dan menghebohkan dunia keuangan. Ini adalah fase perkenalan, di  mana jika kita ibaratkan seorang artis panggung, maka ia perlu membuat kontroversi untuk melambungkan namanya. Bisa jadi hal itu sama seperti yang dilakukan Bitcoin dan kawan-kawannya. Dan saat ini Bitcoin remaja akan mulai tumbuh menawan menjadi dewasa.

Lalu, apa yang akan terjadi di masa yang akan datang? Jawabannya adalah sama seperti kita menanyakan hal tersebut kepada diri kita sendiri.

Baca juga : CEO Twitter, Jack Dorsey: Bitcoin Akan Jadi Mata Uang Dunia
Author : Noval Irmawan Image : wsj.com

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama