Prabowo Cerita Minta Kredit ke Bank Indonesia Tapi Ditolak, Memang Bisa?

Prabowo Cerita Minta Kredit ke Bank Indonesia Tapi Ditolak, Memang Bisa?

Prabowo Cerita Minta Kredit ke Bank Indonesia Tapi Ditolak, Memang Bisa?
Calon Presiden Prabowo Subianto kembali mengungkapkan sebuah kalimat yang kontroversial. Kali ini Ia menyinggung soal pinjaman atau kredit di bank.

Namun, yang menjadi menarik adalah Prabowo menyampaikan dalam bentuk cerita bahwa ia pernah ditolak mengajukan kredit di Bank Indonesia (BI). Padahal, seperti yang kita ketahui bahwa BI adalah bank sentral, bukannya bank komersial yang bisa digunakan untuk menabung, mengajukan pinjaman/ kredit, atau fungsi bank lainnya seperti yang masyarakat umum ketahui.

"Jangan kita malu kalau kita nggak punya duit, kita tidak malu. Saya mantan perwira tinggi, saya berjuang untuk republik ini, keluarga saya berjuang untuk kemerdekaan ini, saya minta kredit dari Bank Indonesia, saya nggak bisa-bisa dapet. Apalagi kalian, mantan Pangkostrad saja nggak bisa, apalagi tampang kalian," kata Prabowo seperti dikutip PortalSoho dari video yang beredar di media sosial, Sabtu (24/11/2018).


Dalam video tersebut, Prabowo tidak hanya menyinggung soal susahnya mengajukan kredit di BI. Namun Ia juga menuding Direktur Utama (dirut) BUMN pilih kasih dan menyalahgunakan jabatan. Prabowo meminta dirut BUMN tersebut untuk bertanggung jawab.

"Hei dirut-dirut BUMN, jangan kau kira BUMN milik nenek moyangmu. Kau kasih kredit kepada yang itu-itu saja terus dan suatu saat kau harus bertanggung jawab," tegas Prabowo.

Baca juga: Ojek Online Bangkalan Tuntut Prabowo Minta Maaf

Fungsi dan Tugas Bank Indonesia

Mengklarifikasi pernyataan Prabowo Subianto yang dianggap menyesatkan masyarakat, pihak BI menyatakan bahwa memberikan kredit bukanlah tugas BI. Karena perlu ditekankan bahwa BI adalah bank sentral, bukan bank komersial.


"Nggak bisa (masyarakat mengajukan pinjaman kredit) kan BI itu bank sentral jadi hanya berhubungan dengan bank-bank, mengenai transaksinya, mengontrol transaksi antar bank," kata Direktur Departemen Komunikasi BI Arbonas Hutabarat dikutip dari detikFinance, Sabtu (24/11/2018).

Pada dasarnya, Bank Indonesia telah mempublikasikan tugas dan fungsinya di situs web resmi BI. Di situ tertulis bahwa tujuan utama BI adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Ini dinamakan tujuan tunggal Bank Indonesia.

Masih dikutip dari situs web resmi BI, kestabilan nilai rupiah yang dimaksud mengandung dua aspek, pertama kestabilan nilai mata uang Rupiah terhadap barang dan jasa. Hal ini bisa dilihat dari perkembangan laju inflasi.

Kedua, kestabilan nilai mata uang Rupiah terhadap mata uang negara lain. Dimana tercermin dalam perkembangan nilai tukar rupiah terhadap mata uang negara lain seperti Dollar Amerika, Yen Jepang, dan lain-lain.

Adapun untuk mencapai fungsi Bank Indonesia tersebut, kita dapat melihat dari tugasnya, yaitu pertama, menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter. Kedua, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran. Ketiga, stabilisasi sistem keuangan.

Baca juga: Isu Ekonomi Kembali Digoreng, Titiek Soeharto: 50rb Dapet Apa?

Pembelaan Timses Prabowo-Sandi

Setelah beredarnya video Capres Prabowo Subianto tentang pengajuan kredit ke Bank Indonesia dan mendapat cibiran warganet. Tim Sukses Prabowo-Sandi, melalui juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Andre Rosiade melakukan pembelaan.

Menurut Andre, yang dimaksud Prabowo bukanlah Bank Indonesia yang bank sentral, melainkan bank yang ada di Indonesia, bank komersial.

"Jadi Pak Prabowo bercerita saja bahwa beliau sebagai mantan jenderal kesulitan mendapatkan kredit bank di Indonesia, bukan di Bank Indonesia. Kan kita ngajuin kredit bukan ke BI tapi bank di Indonesia," kata Andre, Sabtu (24/11/2018).

Ia melanjutkan, Prabowo pada dasarnya menceritakan pengalamannya sebagai pengusaha yang merasa kesulitan mengajukan kredit. Padahal Prabowo menurut Andre memiliki rekam jejak yang bagus dalam berbisnis.

"Jadi itu Pak Prabowo menyampaikan soal masalah yang pernah Beliau hadapi. Pernah mengajukan di bank di Indonesia tapi tidak disetujui padahal kita tahu Pak Prabowo rekam jejaknya bagus. Itu lho Kiani Kertas (PT Kiani Kertas) dibeli, dan dilunasi utangnya. Terus butuh baru untuk mengembangkan (Kiani Kertas) pinjaman itu kesulitan," tegasnya.

Baca juga: Jokowi: Rugi Jika Mengorbankan Kerukunan Gara-Gara Pemilu
Penulis : Noval Irmawan
Editor : Noval Irmawan
Image : harianpijar.com

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama