Jokowi: Rugi Jika Mengorbankan Kerukunan Gara-Gara Pemilu
Presiden Joko Widodo mengatakan bakal rugi jika ada masyarakat yang rela mengorbankan kerukunan hanya gara-gara pemilu. Hal itu Ia sampaikan saat bersilaturahim di Pondok Pesantren Salafiyah Darussalam, Desa Braja Dewa, Kecamatan Way Jepara, Kabupaten Lampung Timur, Jumat (23/11/2018).
"Pemilu itu ada terus setiap lima tahun. Jadi keliru besar kalau kita sampai mengorbankan kerukunan, mengorbankan persatuan, hanya gara -gara pemilihan bupati, pemilihan wali kota dan pemilihan presiden," kata Jokowi.
Pernyataan Jokowi tersebut sebagai kritik terhadap calon pemimpin yang memiliki sifat dan karakter suka marah-marah. Menurutnya masyarakat hanya perlu teliti dalam memilih calon pemimpin yang diyakini bisa membawa perubahan ke arah yang lebih baik.
Baca juga: Isu Ekonomi Kembali Digoreng, Titiek Soeharto: 50rb Dapet Apa?
"Kalau ada pemilihan, ya sudah, lihat saja rekam jejaknya, lihat prestasinya, lihat program untuk daerah apa?" lanjut Jokowi.
"Lihat sifat karakternya juga, lihat suka marah-marah atau enggak? Suka ngamuk-ngamuk atau enggak?" katanya.
Dalam acara yang dihadiri Presiden Jokowi tersebut, para kiai, santri dan masyarakat area di pondok pesantren yang hadir tertawa sambil bertepuk tangan.
Baca juga: Cawapres Sandiaga Uno Deklarasikan Partai Emak-Emak
Selain menyinggung pemimpin yang suka marah-marah, Jokowi juga menghimbau agar masyarakat tetap menjaga persatuan dan kerukunan dalam bermasyarakat. Apalagi jika dalam satu lingkungan yang sama seperti di kampung atau majelis pengajian.
"Jangan sampai gara-gara pemilihan bupati, satu kampung enggak saling sapa. Jangan sampai gara-gara Pilpres satu majelis pengajian jadi enggak saling sapa," jelas Jokowi.
Baca juga: Rupiah Menguat Atas Dollar, Sekarang di Level Rp. 14.590,-
Penulis : Noval Irmawan Editor : Noval Irmawan | Image : kompas.com |
Posting Komentar