Bitcoin News - Di penghujung tahun 2017 nama Bitcoin terus-menerus menggaung. Mulai dari harganya yang melambung dengan drastis, sampai dengan terjadinya beberapa hardfork. Dari yang hanya sekadar isu sampai yang benar-benar terjadi seperti Bitcoin Gold.
Dan kali ini akan ada lagi Hard Fork untuk Super Bitcoin dengan simbol SBTC. Apa itu SBTC, menurut keterangan situs resminya SBTC, mereka menuliskan "Harap diingat: 'Ini hanya percobaan.' Kami hanya menerapkan proposal yang direkomendasikan oleh komunitas Bitcoin. Hanya saat kita mengobrol, kita bisa membuat bitcoin hebat lagi"
Dari keterangan tersebut menandakan bahwa hard fork yang terjadi pada block nomor 498888 ini akan membawa pesan positif dari stigma negatif yang sudah dialamatkan pada Bitcoin seperti proses transaksi yang lama, serta biaya transaksi yang juga tergolong mahal.
Baca juga: Apakah Hard Fork Segwit2x Bitcoin Benar Dibatalkan?
Lalu, sebenarnya apa yang dibawa Hard Fork Super Bitcoin?
Dikutip dari laman resmi bahwa perang ekspansi selama tiga tahun terakhir telah sangat menghambat pengembangan teknologi Bitcoin. Bitcoin telah kehilangan pangsa pasar mata uang kripto yang luar biasa karena persaingan yang agresif seperti Ethereum dan ZCash. Oleh karena itu komunitas Bitcoin mengumpulkan sekelompok penggemar dan pengembang yang memiliki tujuan untuk merevitalisasi dominasi bitcoin.Setelah hard fork terjadi fungsi baru akan ditambahkan ke rantai bercabang. Pemegang Bitcoin kemudian akan diberi kompensasi dengan satu SBTC untuk setiap BTC yang mereka miliki. SBTC sendiri akan memiliki total pasokan 21.210.000, dimana 210.000 akan ada untuk pra-penambangan.
210.000 token yang telah ditambang sebelumnya akan dikelola oleh Super BTC Foundation dan terutama digunakan untuk mendorong pengembang awal, berinvestasi di ekosistem super BTC dan memastikan pengoperasian Super BTC Foundation.
Kolam pertambangan Bitcoin utama yaitu f2pool dan BTCC diduga dijadwalkan untuk mendukung fork SBTC.
Baca juga: Hard Fork Bitcoin Diamond, Bitcoin Indonesia Tutup Waller Sementara
Penulis: Noval Irmawan
Editor: Asrinur
Posting Komentar