Setelah mencatatkan rugi berkepanjangan, LG Mobile yang merupakan divisi seluler dari perusahaan multinasional asal Korea Selatan, LG Corporation dikabarkan akan segera tutup buku. Desas-desus ini muncul setelah terbitnya laporan keuangan LG Mobile untuk kuartal 4 tahun 2020.
Dalam laporan keuangan tersebut, divisi LG Mobile mencatat kerugian sepanjang tahun 2020 sebesar 841,20 miliar Won Korea atau setara dengan 750,63 juta USD. Ini berarti bahwa LG Mobile telah mengalami kerugian selama enam tahun berturut-turut.
Dalam rinciannya, penjualan smartphone premium LG tercatat begitu lesu. Pada kuartal empat tahun 2020 saja, LG Mobile hanya mencatatkan pendapatan 1,39 triliun KRW atau setara 1,24 miliar USD. Itu berarti bahwa terjadi penurunan sebesar 9,2% dibanding kuartal tiga tahun berjalan.
Masalah utama yang dihadapi LG Mobile adalah tidak adanya pasokan chipset 4G yang memadai. Meski demikian, pihak perusahaan masih menaruh harapan pada era 5G. Walaupun beredar kabar juga bahwa LG akan mempertimbangkan untuk menutup divisi selulernya tersebut.
Divisi LG Mobile Sempat Mau Dijual, Namun Gagal
LG dilaporkan sedang melakukan pembicaraan dengan Vingroup serta Volkswagen sebagai pembeli potensial untuk bisnis seluler itu. Namun negosiasi keduanya dikabarkan gagal karena harga yang ditawarkan dianggap terlalu mahal. Ini menimbang bahwa pangsa pasar smartphone LG yang begitu kecil, hanya di kisaran 1% saja secara global.
Dengan gagalnya negosiasi penjualan tersebut, pilihan paling masuk akal LG agar perusahaannya tak menanggung kerugian terus menerus adalah dengan menutup divisi selulernya.
Nasib LG Mobile Ditentukan di Rapat Umum Perusahaan
Dari informasi yang dikutip dari GSM Arena, salah satu petinggi LG Electronics mengungkapkan bahwa perusahaan sedang mempertimbangkan beberapa strategi untuk bisnis selulernya itu. Termasuk salah satunya adalah dengan menjual seluruh divisi LG Mobile. Adapun opsi lain adalah dengan tutup buku alias keluar dari bisnis smartphone.
Kabar ini kemudian berkembang bahwa karyawan LG Mobile akan dipindahkan ke divisi lain seperti divisi peralatan rumah tangga dan otomotif, termasuk ke anak perusahaan lain seperti LG Energy Solution.
Keputusan pastinya akan diumumkan secara resmi oleh perusahaan setelah digelar Rapat Umum Perusahaan pada 5 April mendatang.
Author : Noval Irmawan
Image : Istimewa
Posting Komentar