
Group band Seventeen diketahui ikut menjadi korban tsunami Anyer. Ketika berita ini diterbitkan, tiga personel mereka belum diketahui kabarnya. Mereka sedang mengisi acara Employee Gathering PLN UIT JBB di Tanjung Lesung Beach Resort ketika terjadi bencana.
Salah satu anggota manajemen yang kebetulan tidak ikut, Aconk mengatakan dirinya saat ini dalam perjalanan menuju lokasi kejadian. Ia telah mengetahui kabar duka tersebut, namun belum mendapat kabar untuk rekannya Herman, Andi, dan Bani.
"Kondisi teman-teman aku baru dapat, yang belum dapat kabar itu Herman, Andi, sama Bani. Kru yang belum ditemuin aku belum dapat info detailnya. Ini saya lagi ke sana," kata Aconk, Minggu (22/12/2018).
Sumber informasi satu-satunya yang bisa ia andalkan saat ini hanyalah warga setempat yang kebetulan memiliki kontaknya dan aktif. Adapun personel group band Seventeen semuanya belum bisa dihubungi.
"Iya saya belum dapat info detail, aku belum bisa kasih info valid. Saya dihubungi warga sana yang aktif nomornya. (Personel) belum ada yang bisa dihubungi langsung," katanya.
Baca juga: Tsunami Anyer: 10 Korban Ditemukan di Tanjung Lesung
Sebelumnya, BPBD Pandeglang mengungkapkan telah menemukan sepuluh korban tsunami Pantai Anyer yang ditemukan di Tanjung Lesung, Kecamatan Panimbang. Tim penyelamat langsung mengevakuasi seluruh jenazah ke puskesmas terdekat. Sepuluh korban tersebut tidak termasuk yang ada di Kecamatan Carita dan Sumur.
"Korban yang sudah ditemukan 10 orang di Tanjung Lesung, Kecamatan Panimbang. Itu belum termasuk yang di Kecamatan Carita, kedua Kecamatan Sumur," kata Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Pandeglang, Endan, Minggu (23/12/2018).
Sementara itu puluhan korban juga dilaporkan mengalami luka parah. Mereka ditemukan dengan kondisi patah di bagian kaki dan tangan. Belum diketahui jumlah pasti korban dalam bencana ini, yang jelas kebanyakan dari mereka adalah wisatawan yang datang dari Jakarta dan Bogor.
"Kalau yang luka berat terutama patah tulang kaki maupun tangan kurang lebih 15 sampai 20 orang. Luka ringan itu lebih banyak, sekitar ratusan untuk ringan, karena pengunjung dari Jakarta juga, dari Kemenpora sama PLN Cinere. Lagi ada cara di sini. Sama wisatawan dari Bogor. Ada rombongan mahasiswa, ada keluarga," ungkap Endan.
Penulis: Noval Editor: Noval | Image : liputan6(dot)com |
Posting Komentar