Nilai Ekonomi Digital Indonesia Diprediksi Capai 100 Milyar Dollar AS Tahun 2025
Nilai ekonomi digital Indonesia diprediksi akan mencapai 100 miliar dollar AS pada tahun 2025. Angka tersebut diambil berdasarkan studi yang dilakukan oleh Google dan Temasek Holdings. besaran nilai tersebut setara dengan 4 dollar AS dari 10 dollar AS transaksi ekonomi digital di kawasan Asia Tenggara.
Studi tersebut mengemukakan bahwa perusahaan-perusahaan e-commerce, seperti Shopee dan Tokopedia, mereka membantu mengembangkan ekonomi digital dan gross merchandise value (GMV) di kawasan.
Adapun GMV perusahaan teknologi aplikasi transportasi di kawasan Asia Tenggara, termasuk layanan pengiriman makanan secara online, telah mencapai 7,7 miliar dollar AS pada tahun 2018.
Sementara itu, seperti dikutip dari Reuters, Senin (19/11/2018) ekonomi digital Asia Tenggara diprediksi menyentuh nilai 240 miliar dollar AS pada tahun yang sama. Angka tersebut seperlima lebih tinggi dibandingkan estimasi sebelumnya. Ini sejalan dengan lebih banyak konsumen yang menggunakan ponsel pintar mereka untuk belanja secara online.
Google dan Temasek mengestimasikan GMV atau omzet penjualan dari ekonomi digital Asia Tenggara telah mencapai 72 miliar dollar AS pada tahun 2018. Angka tersebut melonjak 37 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
"Didukung oleh ambisi Go-Jek dan Grab untuk menjadi aplikasi sehari-hari Asia Teggara, kami memproyeksikan (nilai transaksi) aplikasi transportasi hampir 30 miliar dollar AS pada tahun 2025," tulis Google dan Temasek dalam studinya.
Baca juga : Gandeng Vice, Go-Jek Segera Luncurkan Platform Streaming Video
Studi dilakukan di enam ekonomi terbesar Asia Tenggara, yakni Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.
Seperti diketahui, Google dan Temasek merupakan investor Go-Jek. Sementara itu, Vertex Ventures, perusahaan modal ventura yang didukung Temasek, menjadi investor Grab.
Author : Noval Irmawan | Image : globalmbacareer.com |
Posting Komentar