Bitcoin Akan Menjadi yang Paling Diburu Cyber Crime di 2018

Bitcoin Akan Menjadi yang Paling Diburu Cyber Crime di 2018

Bitcoin Akan Menjadi yang Paling Diburu Cyber Crime di 2018 - Dari awal kemunculannya, dunia teknologi komputer memang tak bisa lepas dari yang namanya ancaman siber. Setelah sepanjang 2017 tren keamanan siber berkutat pada serangan malware dan ransomware, sepertinya akan ada tren baru yang akan terjadi di 2018 ini.

Niyikiza Aimable, seorang Technical Consultany dan Cybersecurity Engineer dari Penta Security menyatakan bahwa salah satu teknologi yang bakal mendominasi tren keamanan siber pada tahun ini adalah mata uang kripto (cryptocurrency), tidak terkecuali Bitcoin.

"Bitcoin mungkin akan mendominasi. Ini bisa menjadi target empuk para penjahat siber karena kita tahu Bitcoin dan mata uang digital lain sifatnya sangat anonim. Ini yang harus dijadikan sorotan," ujar Aimable, Kamis (25/1/2018).

Namun tidak hanya Bitcoin saja, Aimable juga mengungkap bahwa akan ada beberapa fenomena lain yang kemungkinan besar menjadi tren keamanan siber di 2018. Salah satunya seperti evolusi serangan ransomware dari PC ke perangkat IoT (Internet of Things) seperti smart home device.

"Dari sini, hacker bisa menebar ransomware ke perangkat IoT dan mencuri data pengguna. Lagi-lagi, data yang jadi kebutuhan utama mereka. Jika ditarik benang merahnya, semua penjahat siber pasti menginginkan data. Maka itu kita harus bangun proteksi perimeter yang kuat untuk melindungi data pribadi agar tidak mudah dibobol," ungkap Aimable yang kini tinggal di Korea Selatan tersebut.

Sekadar informasi, bahwa Bitcoin adalah salah satu mata uang kripto yang paling awal dan populer hingga saat ini. Bitcoin diciptakan pada 2009 dan masih semakin populer di seluruh dunia.

Seperti kita ketahui, nilai cryptocurrency sendiri cukup fluktuatif. Bitcoin misalnya, setelah meroket ke level tertinggi di atas US$ 19.500 per koin pada akhir tahun 2017 lalu, kini harganya mengalami penurunan, dimulai di awal 2018, di mana nilainya sempat berada di bawah US$ 13 ribu saja per koinnya.

Baca juga: Sri Mulyani: Bitcoin Boleh Untuk Investasi, Tapi Tanggung Sendiri Resikonya

Penulis: Noval Irmawan
Editor: Asrinur

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama